Rabu, 21 Mei 2014

sejarah & jenis menu



Pada masa sebelum abad ke-18, daftar makanan yang ditulis sederhana, biasanya dipajang pada pintu restoran.
Daftar makanan yang singkat itu disebut “ESCRITEAU”. Beberapa saat kemudian, daftar makanan tersebut, daftar makanan tersebut berpindah tempat dari luar ke dalam restoran dan dipajangkan diatas meja makan. Ada kalanya masing-masing tamu pengunjung restoran disediakan satu lembar daftar makanan untuk memudahkan memilih makanan yang sesuai dengan selera mereka masing-masing.
Restoran sebagai tempat makan kemudian makin populer, dan variasi makanan yang dicantumkan pada daftar tersebut makin lama makin banyak. Daftar makanan ini kemudian dikenal dengan nama “MENU”.

Akhirnya menu berfungsi sebagai daftar (catalogue) makanan yang dapat dipesan dan dinikmati saat itu juga. Pada tahun 1765 tuan “Boulagere” membuka sebuah restoran di Paris, dan memajang poster besar di depan restoran untuk mengumumkan makan yang disediakan pada hari tersebut.
Mungkin inilah kelahiran “Menu a’la carte” yang pertama, yang kemudian digunakan di berbagai restoran. Makin lama makin banyak perbaikan dan peningkatan dilakukan misalnya pada tata cara penulisan, seni penampilan, tata warna dan lain sebagainya. Banyak seniman-seniman ternama diminta merancang penampilan menu sehingga nilai menu semakin lama semakin meningkat. Banyak orang menggandrungi sebuah hobby baru, yaitu mengumpulkan menu dari berbagai restoran bahkan membeli menu tersebut dengan harga yang cukup mahal. Itu semua semata-mata hanya dijadikan koleksi pribadi saja.

Pada usaha jasa-boga (catering) saat ini, menu memegang peranan penting, karena merupakan jembatan yang menghubungkan hotel/restoran dengan pelanggan/tamu.
Penyusun menu memerlukan pengalaman dan pengetahuan yang cukup baik dibidang pengolahan maupun pada penyajian makanan.
PENGETAHUAN MENU
Menu berasal dari bahasa Prancis “Le Menu” yang bebarti daftar makanan yang disajikan kepada tamu di ruang makan. Dalam lingkungan rumah tangga, menu diartikan sebagai susunan makanan/hidangan tertentu. Oleh orang Inggris menu disebut juga “Bill of Fare”. Menu adalah pedoman bagi yang menyiapkan makanan/hidangan, bahkan merupakan penuntun bagi mereka yang menikmatinya karena akan tergambar tentang apa dan bagaimana makanan tersebut dibuat. Menurut Pellapart seorang ahli gastronomi yang sangat terkenal, perkataan menu dikenal untuk pertama kalinya pada tahun 1541, ketika Dukeof Brunsick menuliskan segala sesuatunya yang akan dihidangkan dalam sebuah pesta yang dilaksanakannya.
Perkataan menu didalam pemakaiannya mengalami perkembangan, terutama setelah revolusi Prancis, sehingga menu merupakan suatu mode yang harus dan pasti ada pada setiap jamua makan.
Pada saat ini perkembangan dan bentuk-bentuk menu sangat menarik sehingga salah satu alat promosi dan sering diambil oleh para tamu sebagai kenang-kenangan. Sehingga didalam pembuatan menu/daftar makanan ini memerlukan biaya yang cukup besar sehingga mempengaruhi terhadap harga hidangan. Didalam praktek, menu berperan juga sebagai alat promosi yang efektif bagi restaurant tersebut. Oleh karena itu susunan menu memegang susunan yang cukup penting dalam menunjang keberhasilan usaha, maka harus dibuat secara menarik dan tepat. Untuk itu diperlukan pengetahuan dasar sebagai bahan penunjang dalam rangka menyusun menu, seperti pengetahuan tentang tipe, struktur/kerangka, karakter, komposisi, design dan penulisan menu.

FUNGSI MENU

Dari uraian diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa fungsi menu itu sangat tergantung pada yang menggunakan menu tersebut, sehingga dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Fungsi menu bagi perusahaan adalah :
a.       Sebagai media komunikasi antara pihak tamu dengan pihak perusahaan dengan mencantumkan nama makanan dengan jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh tamu.
b.      Sebagai media promosi dengan mencantumkan :
- Fasilitas yang ada di hotel, adalah semua fasilitas yang ada seperti : restaurant,
  tempat olah raga, tempat berenang dan rekreasi bisa dipromosikan baik berupa
  gambar maupun tulisan.
-Makanan daerah dan favorit dan special
-Mempromosikan perusahaan luar seperti : bir bintang, rokok, dan lain-lain.
2.      Fungsi menu sebagai pedoman kerja bagi :
a.       Dapur yaitu :
-Menentuksn bahan makanan yang diperlukan
-Menentukan jumlah alat
-Menentukan jumlah personalia
b.      Restaurant yaitu :
-Menentukan table set-up
-Menentukan jumlah dan jenis alat makan (cutleries)
-Menentukan jumlah personalia
c.       Steward yaitu :
-Menyiapkan alat-alat yang diperlukan seperti : cutleries, chapping, dish, platter
  dan lain-lain
d.      Tamu yaitu :
-Sebagai alat atau media penuntun dalam menentukan pilihan
-Sebagai pedoman dalam kemampuan untuk membeli makanan

Perencanaan dan penyusunan menu menyangkut beberapa orang yang secara langsung saling berhubungan yaitu:
a. Chef de Cuisine (Kepala Dapur)
b. Restaurant Manager (Kepala Restoran)
c. Manager or Owner (Manager atau Pemilik Perusahaan)  

Definisi Menu
Istilah “Menu” mempunyai dua arti yang berbeda:
a. Menu, berarti daftar makanan, yang dihubungkan dengan kartu, kertas atau media lain dimana daftar makanan itu tertulis.
b. Menu, berarti makanan yang tersedia untuk pelanggan (customer) yang dapat mereka pilih dan nikmati.

Daftar/menu dapat ditulis pada sehelai kertas, sebidang karton ataupun diatas selembar kain.
Perencanaan dan Penyusunan Menu adalah suatu tugas penting bagi usaha perhotelan dan restoran, maupun usaha jasa boga lainnya. Banyak faktor-faktor yang harus dipertimbangkan baik pada waktu perencanaan, maupun pada waktu penyusunan menu

Menu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :
1.      A La Carte Menu
Berasal dari istilah "from the card" yang artinya suatu daftar makanan dimana masing-masing makanan disertai dengan harga
tersendiri. Tamu dapat memilih makanan sesuai keinginan, kemudian untuk total harganya akan dihitung berdasarkan makanan yang dipesan atau dipilih tamu.
2.      Table D'hote  Menu
Bisa juga disebut dengan fixed menu ataupun set menu. Ini merupakan suatu daftar makanan yang membentuk satu set dari susunan hidangan lengkap (complate meal) dan dengan satu harga yang pasti.
3.       Plat Du Jour atau mixed menu
Merupakan menu campuran antara a la carte dengan table d'hote. Sisa menu atau hidangan yang masih ada dari table d'hote dilengkapi dengan menu pilihan dari a la carte untuk kelengkapan komposisi hidangan.
4.      Special party menu
Menu ini biasanya dibuat setelah diadakan persetujuan antara pemesan dan pihak penjual atau hotel. Terdiri dari susunan makanan yang khusus akan dihidangkan pada suatu jamuan atau pesta yang bersifat khusus pula. Beberapa jenis special party menu antara lain : cocktail party, business lunch, tea meals menu, dinner menu dan super menu.

Dalam membuat special party perlu dipertimbangkan beberapa faktor yaitu :
- Kemampuan purchasing dalam penyediaan bahan pokok.
- Kemampuan staff dapur dalam memproduksi hidangan.
- Kemampuan restoran dalam memberikan hidangan.
- Daya tampung atau kapasitas restoran.
- Perihal waktu dan kesempatannya.
- Jenis-jenis alat service yang diminta dan lain-lain.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan menu adalah :
- Jenis hidangan
- Kelas restoran
- Kemampuan juru masak
- Ukuran serta peralatan dapur
- Kemampuan waiter/ess
- Ukuran dan peralatan
- Harga menu
- Bangsa dan jenis tamu
- Agama dan kepercayaan
- Musim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar