Rabu, 21 Mei 2014

manajemen4 (leadership)



LEADERSHIP
R. Ralph M. Stogdill memberikan batasan tentang Kepemimpinan, yaitu :
                Sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok”.
Sifat-sifat Kepemimpinan
Greatman Theory (teori orang besar) : Menurut teori ini pemimpin dipandang sebagai orang yang super, mungkin karena faktor keturunan atau mempunyai kualitas dan keunggulan kepribadian yang membedakan dia dengan orang lain. Sifat-sifat kepemimpinan ini dapat di bawa dari lahir (bakat) tetapi dapat pula diperoleh dengan proses belajar dan pengalaman.
Macam-macam sifat kepemimpinan

  1. Sifat fisik
  2. Latar belakang sosial
  3. Intelijen dan kemampuan
  4. Kepribadian
  5. Sifat yang berkaiatan dengan tugas
  6. Karekter sosial

Peranan Kepemimpinan
Menurut Mitzberg :
1.              Interpersonal role
2.              Informational role
3.              Decisional role
Keterangan :
1.       umur, tinggi, pemunculan, penuh energi
                dan stamina tinggi.
       2.     pendidikan, status sosial
       3.     intelijen, tegas, berpengetahuan, lancar berbicara dan mampu berkarya
  1. Pandai menyesuaikan diri, normal, agresif,sigap, suka menonjolkan diri, berpengaruh, berwibawa, emosi seimbang, penuh minat, jujur, kaya akal, percaya pd diri sendiri, kuat keyakinan,toleransi.
  2. Ingin maju, ingin melebihi dr pd yg lain,bertanggung jawab, giat berusaha, berinisiatif, tekun melawan tantangan, disiplin, sok berkuasa.
  3. Kemampuan bekerja sama, kemampuan administrasi, menarik, mendidik, memelihara,termasyhur, berstatus, suka bergaul,suka berpartisipasi, diplomasi.
Gaya kepemimpinan
  1. Gaya Demokrasi
Kriteria :
a.         Setiap kebijkn yg akan diambil terlebih dahulu didiskusikan dengan kelompok, baru diambil keputusan.
b.         Bawahan diberi kebebasan.
c.          Pemimpin bertindak objektif.

  1. Gaya Otoriter
Kriteria :
a.         Penentuan kebijk semua berada ditangan pemimpin.
b.         Teknik dan langkah2 kegiatan ditentukan oleh pimpinan.
c.          Pemimpin biasanya mengatur tugas khusus dan tugas kelompok dari setiap orang.
d.         Pemimpin cenderung menonjolkan sifat pribadinya dalam memuji atau mengkritik pekerjaan seseorang, dan menjauhkan diri dari kegiatan kelompok kecuali untuk menjelaskan sesuatu hal.
  1. Gaya Laissez Faire (bebas)
Kriteria GLF :
a.         Kebebsan penuh diberikan kpd kelompk atau perorangan utk mengambil keputusan dan pimpinan sedikit sekali berpartisipasi didlmnya
b.         Bermacam2 material dan informasi disalurkan oleh pimpinan dan dia bersedia menyalurkan informasi kapan saja diminta. Dia tdk mengambil bagian dlm diskusi2 yang dilakukan oleh para bawahannya.
c.          Pemimpin tdk ikut berpartisipasi dlm menentukan tugas pekerjaan yg akan dilakukan oleh kelompok.
d.         Pemimipin jarang memberikan komentar yg spontan thdp kegiatan bawahan kecuali kalau ada masalah.
Model Sistem Manajemen Likert
Likert mengemukan 4 macam gaya kepemimpinan organisasi, yaitu :
  1. Exploitive Autocratic
Pada sistem ini tdk ada kepercayaan yg diberikan kpd bawahan, shg bawahan merasa tdk mempunyai kebebasan sama sekali utk berdiskusi dg pimpinan mengenai tugas yg diberikan kpdnya. Oleh sebab itu pimpinan jarang mendapat pendapat dari para bawahannya tentang memcahkan masalah yg dihadapi.
2.       Benavolent Autocratic
Pd sistem ini atasan agak atau sedikit percaya kpd bawahan, shg para bawahan merasa sedikit
3.       Particivative
Pada sistem ini agak kuat kepercayaan yg diberikan atasan kpd bawahannya, walaupun dia masih suka mengawasi pelaksanaan keputusan yg diambilnya, shg bawahan merasa agak bebas berdiskusi dg atasannya mengenai segala sesuatu yg berhubuangan dg pekerjaan. Biasanya bawahan menyampaikan ide dan pendapat nya kpd atasan dan mencoba memanfaatkannya.
bebas berdiskusi mengenai pekerjaan yg diberikan kpdnya. Oleh sebab itu kadang2 atasan mendpt ide2 dan pendapat dari para bawahan utk memecah kan masalah pekerjaan.
4.       Democratic
Pada sistem ini atasan memberikan kepercayaan sepenuhnya kpd bawahan thdp segala hal, shg bawahan merasa bebas sepenuhnya mendiskusikan segala sesuatu yg menyangkut pekerjaan dg atasannya. Atasan selalu meminta pendapat dan ide-ide dari bawahan dan selalu mencoba memanfaatkannya.
Ada empat gaya pengambilan keputusan yaitu :
1.       Gaya Direktif
Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah terhadap ambiguitas (penafsiran ganda) dan berorientasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat.
2.       Gaya Analitik
Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif daripada pembuat keputusan direktif.
3.       Gaya Konseptual
Pembuat gaya konseptual mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang. Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan.
4.       Gaya Perilaku
Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Gaya ini cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat yakni cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat serta menyukai informasi verbal daripada tulisan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar